11 derajat Celcius, Pagi di Akhir Mei

Saya masih ingat ketika suhu udara 20 derajat terasa terlalu dingin. Ketika itu, berada di luar rumah, kantor, atau mall rasanya panas, dan tak sabar untuk kembali masuk ke tempat yang dilengkapi AC, pendingin udara. Semenjak saya mulai tinggal sendiri dan bekerja, akhir pekan saya kebanyakan saya habiskan berada di mall karena disana suhunya selalu sejuk. Ketika saya kuliah, ada beberapa ruang kuliah yang tidak memiliki AC. Untungnya ruang ruang tersebut dilengkapi dengan kipas angin, dan langit langitnya cukup tinggi. Sebelum saya kuliah, kipas angin yang saya pakai di sekolah adalah buku tulis.

Saya masih ingat ketika musim hujan (biasanya didahului dengan mendung tebal), rasanya nyaman sekali. Udara sejuk, semua jendela dibuka dan angin sejuk lenggang kangkung ke seisi rumah. Saya mengasosiasikan musim hujan dan mendung sebagai suasana ideal selama beberapa tahun, sebelum isu banjir dan genteng bocor menjadi kejadian rutin.

Sekarang ketika saya mengingat tentang musim hujan, yang muncul di kepala saya adalah banjir yang menenggelamkan beberapa jalan sehingga banyak kendaraan terperosok ke lubang- lubang yang ada di jalan jalan kecil dan besar. Terlalu banyak mobil dan sepeda motor yang saya lihat yang terperangkap di lubang lubang yang tersembunyi dari mata gara gara banjir. Sebagai pejalan kaki dan pengguna kendaraan umum saya juga ikut menjadi korban situasi situasi tersebut. (Pengalaman saya tentang ini akan saya tulis sebagai cerita lain).

Ketika saya bicara dengan keluarga di Indonesia mengenai suhu udara di sini, biasanya komentar mereka, “Wah uadem buanget yo!” atau dalam bahasa indonesia: “Wah, dingin sekali yah!”. (Ya, saya orang jawa, dan saya juga akan menulis tentang opini saya tentang suku jawa di tulisan lain). Butuh waktu beberapa tahun untuk saya sampai saya tiba pada pemikiran saya saat ini yang merasa bahwa suhu udara 20 derajat di pagi hari di akhir Mei adalah suhu yang ideal untuk jalan jalan di luar rumah dengan jaket tipis. Mungkin beberapa tahun lagi di akhir Mei dengan suhu 20 derajat Celcius saya akan jalan jalan di luar rumah dengan lengan pendek, celana pendek, tanpa jaket.

Previous
Previous

There she is